Headlines News :
Home » » Artikel : Tantangan Berat PPP 2014

Artikel : Tantangan Berat PPP 2014

Written By Unknown on Rabu, 19 September 2012 | 01.06


 Tantangan Berat PPP 2014

 FS Swantoro


”Dulu, meski dalam tekanan hegemoni Golkar, Partai Kakbah mampu berkiprah di panggung politik nasional”
DALAM usia ke-39, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ingin menjadi rumah besar umat Islam Indonesia akan menghadapi tantangan berat, terutama bagaimana bertahan di tengah tren politik yang makin pragmatis dan minimnya tokoh mumpuni di Partai Kakbah. Sejak fusi empat partai Islam (NU, Parmusi, PSII, dan Perti) pada 5 Januari 1973, PPP mencitrakan diri sebagai payung bagi aspirasi umat Islam.
Posisi itu membuatnya memperoleh banyak simpati, terutama dari umat Islam yang masih dipengaruhi paham keagamaan.
Tapi konstelasi politik itu berubah sejak reformasi 1998. Sistem multipartai membuat kompetisi kian bebas dan terbuka. Dalam atmosfer politik seperti itu, PPP banyak kehilangan pendukung ideologisnya. Lantas dapatkah partai itu memasarkan gagasan rumah besar umat Islam Indonesia pada Pemilu 2014?
Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali dalam pidato ulang tahun partai ke-39 di Jakarta, menawarkan ide menarik. Partai Kakbah ingin mengukuhkan posisinya sebagai rumah besar umat Islam Indonesia yang masih terserak di banyak kelompok dan partai. Karena itu, partai ingin memayungi dan memperjuangkan nilai universal Islam, yang menebarkan kedamaian bagi manusia.
Ide itu sangat ideal mengingat partai itu punya sejarah panjang sebagai payung bersama kelompok politik Islam. Komitmen itu hendak kembali ditegakkan tatkala aspirasi umat kian terpencar dalam banyak partai. Di jagat politik sekarang, PPP sulit mengklaim sebagai wadah tunggal mengingat  banyak partai punya platform sama, seperti PKS, PAN, PKB, PBB, PBR, dan PMB.
Semasa Orde Baru, PPP memperoleh banyak dukungan karena ditopang perjumpaan ideologi partai Islam yang berorientasi politik massa dan dipengaruhi pandangan keagamaan sehingga mampu menjadi alternatif dari hegemoni politik Golkar.
Keinginan menjual konsep rumah besar umat Islam perlu dipersiapkan serius dan matang. Apalagi minimnya tokoh yang dapat penjual ide itu secara memikat.
Kader partai ini belum mampu menjadi ikon kuat seperti semasa Zainuddin Zukri, HMS Mintaredja, Mahbub Djunaedi, HJ Naro, Ismail Hassan Metareum, Hamzah Haz, dan sebagainya.
Untuk itu, PPP perlu memasarkan jargon dengan menggandeng konsultan politik, public figure, dan public relations yang andal serta iklan media lewat strategi komunikasi yang memikat publik. Termasuk, menarik kembali warga NU yang tersebar di partai lain, kendati menarik warga nahdliyin dengan menggandeng kiai merupakan tantangan tersendiri yang belum tentu sukses.
Tantangan Berat
Problem lain, jika tak ada perubahan mendasar, PPP bisa terpental pada Pemilu 2014. Dulu ketika ditopang NU, Parmusi, PSII, dan Perti, kekuatan partai ini mampu mengalahkan Golkar di beberapa daerah. Tapi sejak reformasi, partai ini kesulitan mempertahankan captive market pemilih, berikut meraup suara pemilih pemula dan kaum wanita.
Perjalanan PPP dalam kancah politik nasional boleh dibilang tak terlalu mulus. Dulu, meski dalam tekanan hegemoni Golkar, Partai Kakbah mampu berkiprah di panggung politik nasional. Tapi pada era euforia bebas berekspresi, justru suaranya merosot. Ada indikasi, kemerosotan itu akibat krisis kepemimpinan dalam mengejawantahkan aspirasi umat Islam. Juga banyak kader yang mulai terjangkiti sikap hidup pragmatis dan hedonis.
Elite PPP pun terkesan hanya rajin mengejar kekuasaan seolah-oleh hal itu menjadi segala-galanya. Model memburu kekuasaan dan rente masih terjadi sampai sekarang. Ditambah lagi belum memiliki sistem perrekrutan solid, yang tercermin lebih kuat peran pimpinannya ketimbang kedaulatan anggota. Karena itu, menjadi tantangan berat bagi PPP mengejar obsesinya ingin menjadi rumah besar bagi kepentingan politik Islam. (10)

— FS Swantoro, peneliti dari Soegeng Sarjadi Syndicate Jakarta
     http://www.suaramerdeka.com
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Twitter

Recent Posts

Data pengunjung


free web counters

Countdown Pemilu 2014

Translete

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Jangan Lewatkan

Kalender

Popular Posts

Waktu sholat untuk .J Soewoko ٦٩ Lamongan. Widget Jadwal Sholat oleh Alhabib.
Sholatlah engkau sebelum di Sholati

About Me

Powered By Blogger
 
Support : Creating Website | PPP Template | Crew Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. ppp lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Template