Jakarta
(Antara) - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M
Romahurmuziy mengatakan partai-partai Islam sangat mungkin membentuk
koalisi yang solid untuk Pemilu 2014 bila tidak terlebih dahulu membahas
soal calon presiden yang akan diajukan.
"Saya sangat optimistis koalisi partai Islam akan terbentuk pada
saatnya. Yang penting kami menjauhkan ego pribadi dengan tidak terlebih
dahulu memunculkan atau membahas nama-nama yang akan dimajukan sebagai
capres," kata Romy, panggilan akrab Romahurmuziy, saat ditemui di Gedung
Nusantara II di Jakarta, Kamis. Bila di kemudian hari ada persoalan tentang pemilihan dari masing-masing partai terkait penetapan calon presiden yang akan maju pada Pilpres 2014, Romy mengatakan seluruh partai yang berada dalam koalisi harus membahasnya dengan seksama.
"Mungkin ada yang bilang kalau nanti kami berebut tentang mencalonkan presiden dari partainya masing-masing sehingga koalisi partai islam itu akan bubar, maka hal itu yang harus kami pikirkan dengan matang dari sekarang bila nanti berkoalisi," ujarnya.
Ia berpendapat pada dasarnya koalisi partai tengah atau partai Islam itu harus dibentuk dan disolidkan terlebih dahulu secara institusional sehingga tidak mudah pecah bila ada perbedaan pendapat.
"Kalau sudah solid, kemudian kami bisa menyepakati dasar-dasar untuk menetapkan capres yang akan maju dari partai mana. Lalu, cawapresnya dari partai yang mana," jelasnya.
Oleh sebab itu, ia menekankan untuk dapat mewujudkan koalisi partai Islam, atau yang ia sebut dengan koalisi partai tengah, masing-masing partai yang ikut berkoalisi harus menekan ego atau keinginan untuk memunculkan capres masing-masing.
Sekjen PPP itu menilai partai-partai berbasis Islam sebenarnya memiliki modal dasar untuk berkoalisi, yakni kesamaan ideologi yang lebih tegas dibandingkan partai-partai nasionalis.
"Bila kita berbicara tentang kemungkinan partai-partai Islam ini bergabung maka paling tidak kami disatukan oleh satu kitab dan `hadits` yang sama," tuturnya.
Selain itu, kata dia, partai-partai Islam disatukan dengan suatu perjuangan yang sama untuk memasukkan unsur-unsur syariah Islam ke dalam peraturan perundang-undangan, namun tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, nantinya ikatan yang terbentuk bisa menjadi lebih erat," katanya.
Selanjutnya, ia mengatakan nantinya koalisi partai Islam itu harus fokus tidak hanya untuk pemenangan Pilpres, tetapi juga untuk membentuk pemerintahan yang lebih baik dari sebelumnya.
Namun, Romy mengaku upaya untuk membentuk koalisi partai Islam itu hingga saat ini masih dalam tahap komunikasi informal.
"Sejauh ini kami melakukan komunikasi yang disebut `diplomasi warung kopi`. Jadi, kami baru melakukan komunikasi-komunikasi informal, seperti kumpul-kumpul," ujar Romy. (ar)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !