Adanya unit kerja tersebut, dapat mempermudah kerja sama investasi.
VIVAnews - Chairman PT Bakrie Global Ventura, ABAC Member, Anindya Novyan Bakrie, menyambut baik dipilihnya Indonesia sebagai proyek percontohan pengembangan kerja sama pemerintah dan swasta (Public Private Partnership) Center itu.
Saat berbincang dengan VIVAnews di Nusa Dua, Bali, Anindya
mengatakan bahwa adanya unit kerja tersebut, dapat mempermudah kerja
sama investasi di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur.
"Ini terus dibahas. Itu kan penting bagi kita, di mana punya MP3EI
(Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia).
Bagaimana caranya, acara ini, ujungnya bisa menguntungkan infrastruktur
di Indonesia, dan akhirnya dapat membantu integrasi Indonesia dengan
South East Asia dan APEC juga," ujarnya.
Selain itu, Anindya menambahkan, dengan keterlibatan lembaga
internasional dalam PPP Center tersebut, nantinya dapat berperan
penting. Bukan hanya mengenai pembiayaan, tetapi juga skema kerja sama
proyek yang dikerjakan.
"Karena ujungnya harus ada Bank Dunia, ADB (Bank Pembangunan Asia),
dan IMF (Dana Moneter Internasional) yang akan membantu," tuturnya.
Namun, Anindya mengingatkan, skema kerja sama dalam PPP tersebut
harus benar-benar dipastikan dapat mewakili kepentingan banyak pihak.
"Karena, setiap negara mempunyai kepentingan sendiri untuk
infrastrukturnya, misalnya jalan baru. Dari situ baru bisa melakukan
konektivitas antarnegara. Karena, pembangunan infrastruktur ini kan
duitnya tidak sedikit. Jadi, PPP Center penting," tegasnya. (art)
Saat berbincang dengan VIVAnews di Nusa Dua, Bali, Anindya
mengatakan bahwa adanya unit kerja tersebut, dapat mempermudah kerja
sama investasi di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur.
"Ini terus dibahas. Itu kan penting bagi kita, di mana punya MP3EI
(Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia).
Bagaimana caranya, acara ini, ujungnya bisa menguntungkan infrastruktur
di Indonesia, dan akhirnya dapat membantu integrasi Indonesia dengan
South East Asia dan APEC juga," ujarnya.
Selain itu, Anindya menambahkan, dengan keterlibatan lembaga
internasional dalam PPP Center tersebut, nantinya dapat berperan
penting. Bukan hanya mengenai pembiayaan, tetapi juga skema kerja sama
proyek yang dikerjakan.
"Karena ujungnya harus ada Bank Dunia, ADB (Bank Pembangunan Asia),
dan IMF (Dana Moneter Internasional) yang akan membantu," tuturnya.
Namun, Anindya mengingatkan, skema kerja sama dalam PPP tersebut
harus benar-benar dipastikan dapat mewakili kepentingan banyak pihak.
"Karena, setiap negara mempunyai kepentingan sendiri untuk
infrastrukturnya, misalnya jalan baru. Dari situ baru bisa melakukan
konektivitas antarnegara. Karena, pembangunan infrastruktur ini kan
duitnya tidak sedikit. Jadi, PPP Center penting," tegasnya. (art)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !