Jakarta, — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai ada
agenda politik tertentu dalam kasus disebutnya nama Sekjen PPP
Romahurmuziy oleh tersangka kasus pencucian uang Yudi Setiawan.
"Saya
melihat sangat kental nuansa politisnya. Seperti ada upaya untuk
menunjukkan ada arisan politik," ujar Sekretaris Majelis Pakar, PPP,
Ahmad Yani, di Gedung DPR, Kamis (10/10).
Yani
juga menilai KPK telah bermain di area politik. "Kasus korupsi seperti
digilir. Dari anggota Setgab kan memang PPP saja yang belum kena, PKB
duluan di kasus Durian, PAN sudah pernah, sekarang ini Golkar, dan PPP,"
ujarnya.
Lebih lanjut Yani mengatakan DPP sudah menanyakan kasus tersebut kepada Romy.
"Kita
sudah konfirmasi, dan dia bantah ada keterkaitan itu. Dan kita juga
lihat memang Yudi mengatakan tidak langsung memberikan uang itu, tapi
ada perantara lain," ujarnya.
Seperti
diketahui, saat bersaksi untuk terdakwa kasus suap pengurusan penambahan
kuota impor daging sapi pada Kementerian Pertanian dan pencucian uang,
Luthfi Hasan Ishaaq , Yudi mengaku sempat menyetor duit USD 130.000 atau
sekitar Rp 1,3 miliar buat Romahurmuziy dan anggota komisi lainnya.
Yudi mengatakan, tidak langsung menyerahkan duit itu, melainkan melalui perantara beberapa orang.
"Untuk
proyek jagung, Juni 2012 kita mulai bayar ke Komisi IV DPR RI. Kita
bayar ke ketua komisi, Romi, melalui Saiful," kata Yudi saat bersaksi
dalam sidang Luthfi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin
(7/10).
Menurut Yudi, dana itu dia serahkan ke
saksi Denny Pramudia Adiningrat serta istrinya, Elda Devianne
Adiningrat, dan Dedi Amin. Awalnya, dia mengaku tidak tahu uangnya
dipakai buat melobi Komisi IV.
"Setelah saya
telusuri, uangnya dikasih di Singapura. USD 130.000. Dedi itu orang Evan
Bisnis Indonesia, anak perusahaan PT Sang Hyang Sri," ujar Yudi.
Ari Purwanto
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !