Bursa Capres PPP: Jokowi Bertahan, Samad Dicoret

LIPUTAN KHUSUS MUKERNAS PPP

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali bersama calon ketum PPP Ahmad Yani (kiri) dan Sekjen PPP Irgan Chairul Mahfiz (kanan). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta-Partai Persatuan Pembangunan akhirnya menyepakati tujuh tokoh yang bakal dijadikan kandidat calon presiden dalam Pemilu 2014. Tiga nama lain yang diusul sebelumnya yakni Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad, Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan salah satu putri Gusdur Yenni Wahid dicoret dalam bursa calon presiden itu.



"Hasil Musyawarah Kerja Nasional PPP memiliki alasan berbeda sehingga mereka tidak jadi dicalonkan," ujar Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani di lokasi Mukernas PPP, Grand Preanger Hotel, Bandung, Jawa Barat, Ahad dinihari, 9 Februari 2014.

Wakil Ketua Umum PPP, Suharso Monarfa menguraikan Abraham awalnya diusulkan oleh sejumlah DPW PPP, seperti DPW PPP Sulawesi Selatan, tetapi Mukernas partai Ka'bah itu memandang pencalonannya bisa mengganggu kinerja KPK, "Kami khawatir keseimbangan kerja mereka terganggu bila kami tetap menjadikannya salah satu kandidat," ujar dia.

Adapun Yenni, lanjut mantan Menteri Perumahan itu, tidak jadi dicalonkan atas permintaaan anak presiden ke empat itu sendiri. "Beliau berterimakasih atas usulan pencalonannya tetapi menganggap belum saatnya," katanya.

Ahmad Yani menambahkan Moeldoko juga akhirnya dicoret lantaran PPP tak ingin menyeret TNI mengurusi politik. Partainya, kata dia, tetap berharap Moeldoko berada pada jalurnya yakni menjaga stabilitas negara. "Kami menghargai usulan pengurus daerah tetapi kami melihat berbagai pertimbangan lain," ujar dia.

Akhirnya, kata Yani, kandidat calon presidien yang diputuskan partainya adalah Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI  Jakarta Joko Widodo, Ketua Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddique, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa, serta Ketua Asosiasi Pemerintahan Seluruh Indonesia (APKASI), Isran Noor.(Baca: Survei PPP: Jokowi-Mahfud Populer di Pesantren)

Sayangnya, nama-nama itu tak jadi diumumkan dalam perayaan hari ulang tahun PPP yang ke 41 yang bakal digelar di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Taman Sari, Bandung, Ahad siang ini.

SDA terima pencalonannya sebagai bakal capres atau cawapres 2014

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (SDA) menerima pencalonannya sebagai bakal calon presiden atau wakil presiden periode 2014-2019 dari kader internal. Dia pun meminta restu kepada para ulama untuk menjalankan amanah yang diberikan dari para kader PPP sesuai hasil Mukernas kedua hari ini.

"Dengan segala kerendahan hati dan mohon izin hadirin sekalian, para ulama, dan tentu bimbingan Allah SWT. Dengan mengucapkan Bismilahirrohmanirohim, saya menerima pencalonan itu," ujar Suryadharma saat menyampaikan pidato politiknya di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/2).

Lebih lanjut, Suryadharma menegaskan, dirinya adalah kader partai, kader yang dibina partai, dididik partai dan menjadi sosok yang terbangun oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). "Dan saya berkewajiban mengabdikan diri kepada PPP. Pengabdian ke PPP saya niatkan bukan semata-mata untuk PPP tapi Islam, untuk umat-umat beragama, untuk Indonesia yang plural, majemuk," imbuhnya.

Menurut Suryadharma yang juga Menteri Agama itu, amanat yang diberikan partai terhadapnya sebagai salah satu Capres atau Cawapres PPP adalah sebuah panggilan.

"Ini sebuah panggilan, saya merenungkan berbagai hal yang dihadapan kita. Dari situlah muncul sebuah gagasan, setelah shalat Ashar, terbesit sebuah tema besar, Merah Putih Bisa," tutupnya seraya disambut tepuk tangan ratusan kader PPP.

Suryadharma: PPP buka pintu capres bagi putra terbaik bangsa

Ketua Umum PPP Suryadharma Ali menjadi salah satu kandidat bakal capres yang akan diusung oleh PPP di Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Selain Suryadharma, PPP juga melirik Jokowi, Khofifah Indar Parawansa dan Din Syamsuddin sebagai bakal capres di pilpres yang akan digelar Juli nanti.

Suryadharma sendiri menyatakan, partainya membuka pintu seluas-luasnya kepada putra-putri terbaik bangsa untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden periode 2014-2019. Yang terpilih nantinya, kata dia, akan ditentukan oleh rakyat cocok atau tidaknya sebagai presiden dan wakil presiden periode berikutnya.

"Pintu itu terbuka untuk seluruh putra-putri terbaik bangsa. Ada pun siapa yang terpilih, kita serahkan kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Suryadharma dalam pidato politik penutupan Mukernas II PPP di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/2).

Dibukanya pintu bagi kader terbaik bangsa ini, lanjut Suryadharma, adalah tidak lain karena PPP adalah partai yang konstitusional.

Sejumlah nama-nama yang disebut, termasuk Jokowi, kata Suryadharma merupakan orang yang pantas dan patut menjadi pemimpin nasional untuk mewujudkan Indonesia yang unggul dimasa yang akan datang.

"PPP membuktikan bahwa fungsi parpol sebagai satu-satunya pintu konstitusional, pencalonan presiden bukan hanya milik warga PPP," jelas Suryadharma.

"Hari ini deklarasi keterbukaan PPP terhadap putra putri terbaik bangsa. Hari ini deklarasi persabatan PPP dengan rakyat, hari ini deklarasi persaudaraan PPP. Indonesia butuh pemimpin yang tegas, amanah dan mandiri dari kepentingan pribadi dalam memutuskan," pungkasnya.

[mtf]