LIPUTAN KHUSUS MUKERNAS PPP
Spanduk Dukungan Gusdurian kepada PPP.(Foto: Aktual.co/Adi Adrian)
Jakarta, Aktual.co — Spanduk ucapan "Harlah PPP ke 41 dan Mukernas"
oleh Gusdurian terpasang di kawasan sekitar area Mukernas PPP di Bandung
Jawa Barat, Sabtu (8/2).
Dalam pengamatan Aktual.co,
ada beberapa spanduk, satu diantaranya terpasang di perempatan Jl Asia
Afrika, depan Hotel Priangar, Bandung. Spanduk tersebut bertuliskan
"Forum Pecinta Gus Dur Madura, Semoga PPP Menjadi Penerus Perjuangan Gus
Dur".
Perlu diketahui, Menko Ekuin era
Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli menyatakan apresiasi
partai-partai yang ingin menjadikan Gusdur sebagai Tokohnya. Termasuk
PPP yang secara resmi menjadikan Gusdur sebagai ikon Partai berbasis NU.
"Gus
Dur itu ada dimana-mana, tapi yang paling penting adalah siapapun
organisasi atau partai yang ingin merangkul pendukung Gus Dur, itu
memperjuangkan cita-citanya Gus Dur," kata Rizal usai Haul Gus Dur di
Kantor DPP PPP Jakarta, Selasa (14/1) malam.
Selain
itu, Rizal mengingatkan, bahwa partai tersebut juga harus menjunjung
tinggi prinsip ikhlas serta memperjuangkan kaum minoritas. "Menurut Bu
Sinta (Istri Gusdur) harus ikhlas. Harus ada keberpihakan yaitu harus
memperjuangkan cita-cita rakyat Indonesia tertindas, baik secara
politik, secara ekonomi, secara sosial," ujarnya.
Serta
perlu diingat pula, untuk memperjuangkan 80 persen rakyat yang belum
sejahtera, agar bisa juga menikmati kemerdekaan. "Jadi siapapun yang
ingin merangkul Gus Dur, ya silakan. Tapi harus betul-betul
memperjuangkan cita-citanya," sergahnya.
"Saya
tadi juga titip pesan sama Pak Suryadharma Ali, agar selain mengadakan
haul dan merangkul para pendukung Gus Dur melalui acara ini, agar
cita-citanya Gus Dur juga diperjuangkan," pungkas dia.
Kiai Pesantren se-Indonesia Dukung Mahfud Nyapres
Dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres)
pada Pemilu 2014 mendatang, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK),
Mahfud MD, semakin kebanjiran dukungan. Salah satunya dari para Kiai
pengasuh Pondok Pesantren (PP) se-Indonesia yang tengah menggelar
Sarasehan Nasiona Ulama dan Cendikiawan di PP Al-Hikam, Depok Jawa Barat
(Jabar).
"Ulama tampil sebagai solusi disaat negara mengalami kegoncangan, mulai dari KH Hasyim Asy'ari hingga era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)," ungkap Pengasuh PP Al Hikam, KH Hasyim Muzadi, dalam sambutannya, Jum'at (07/02).
Ditempat yang sama, Ketua PBNU, Slamet Effendi Yusuf mengatakan bahwa Mahfud MD merupakan Calon Presiden representasi NU. Namun, karena NU adalah jamiyah diniyah bukan jamiyah siyasyah. Pihaknya akan melihat perkembangan terkait berangkat dari partai mana.
Dalam acara yang juga dihadiri Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz itu, Mahfud sendiri lebih banyak menyampaikan kondisi bangsa saat ini yang semakin jauh pemerataan ekonomi.
"Meskipun pertumbuhan ekonomi kita mengalami kenaikan mencapai 6.5 persen. Tapi, karena orientasi pembangunan kita selama ini hanya mengacu pada pertumbuhan, sehingga tidak ada pemerataan dan keadilan," ucap Mahfud.
"Bangsa kita ini berpotensi menjadi bangsa yang besar, kalau kepastian hukum dan keadilan kita tegakkan dari berbagai aspek. Termasuk dibidang ekonomi," tambah Menteri Pertahanan era Presiden KH Abdurrahman Wahid tersebut.
"Ulama tampil sebagai solusi disaat negara mengalami kegoncangan, mulai dari KH Hasyim Asy'ari hingga era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)," ungkap Pengasuh PP Al Hikam, KH Hasyim Muzadi, dalam sambutannya, Jum'at (07/02).
Ditempat yang sama, Ketua PBNU, Slamet Effendi Yusuf mengatakan bahwa Mahfud MD merupakan Calon Presiden representasi NU. Namun, karena NU adalah jamiyah diniyah bukan jamiyah siyasyah. Pihaknya akan melihat perkembangan terkait berangkat dari partai mana.
Dalam acara yang juga dihadiri Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz itu, Mahfud sendiri lebih banyak menyampaikan kondisi bangsa saat ini yang semakin jauh pemerataan ekonomi.
"Meskipun pertumbuhan ekonomi kita mengalami kenaikan mencapai 6.5 persen. Tapi, karena orientasi pembangunan kita selama ini hanya mengacu pada pertumbuhan, sehingga tidak ada pemerataan dan keadilan," ucap Mahfud.
"Bangsa kita ini berpotensi menjadi bangsa yang besar, kalau kepastian hukum dan keadilan kita tegakkan dari berbagai aspek. Termasuk dibidang ekonomi," tambah Menteri Pertahanan era Presiden KH Abdurrahman Wahid tersebut.
Ismed Eka Kusuma -
Sukardjito -
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !