LIPUTAN KHUSUS MUKERNAS PPP
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali berjanji tidak akan menarik Nahdlatul Ulama (NU) secara organisasi ke ranah politik praktis, termasuk mendukung partai berlambang kabah dalam Pemilu 2014. SDA atau biasa dikenal justru menyayangkan dan menyindir petinggi-petinggi PBNU yang dianggap tidak netral.
Menurut SDA, NU sebagai organisasi harus kembali ke khittahnya, tanpa membela partai mana pun.
"Kalau petinggi NU menyeret-nyeret NU ke dalam partai politik itu menyalahi khittah," tegas SDA di sela-sela acara Mukernas PPP di Bandung, Sabtu (8/2).
Menteri Agama itu menambahkan, wajar jika partainya mengajak warga NU untuk kembali ke PPP di dalam Pemilu 2014. Hal ini lantaran PPP merupakan partai yang dibangun juga oleh sesepuh NU.
Namun, SDA menegaskan, PBNU sebagai organisasi diharapkan tidak menjadi mesin politik partai tertentu.
"NU harus ditempatkan dan kembali ke khittah. Yang kita perlukan bukan institusinya, tapi jamaahnya, masyarakatnya agar bergabung bersama PPP karena PPP ini partai yang didirikan NU juga," jelas SDA.
Lebih lanjut, SDA amat bahagia dan menyambut baik dukungan keluarga almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ke PPP. Seperti Shinta Nuriah Wahid, Yenny Wahid, Innayah Wahid ke partainya.
"Saya sangat terbuka dan senang sekali mereka mau bergabung ke PPP. Saya pernah katakan sayang kalau suara pecinta Gus Dur tidak disalurkan," tutupnya.
Seperti diketahui, iklan-iklan partai politik mulai membanjiri media massa dan elektronik, tak terkecuali Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj yang juga tampil dalam sebuah iklan bersama Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dan Wakil Ketua Umum PKB, Rusdi Kirana. Dalam iklan tersebut, terkesan bahwa NU secara organisasi ditarik ke politik praktis dalam kampanye PKB di Pemilu 2014.
[war]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !